tutusberita : Kata bijak kali ini berbicara tentang Kalah Memaki Menang Kemaki, maksud saya menang tetapi dicaci-maki. Ini biasa terjadi mulai dari level orang kecil sampai ke orang besar. Orang memaki kadang halus, atau memaki dengan cara memuji, sampai yang dimaki tidak terasa. Ada juga orang yang merasa dimaki padahal sedang dinasehati, namun dengan cara yang tidak lembut. Kata mutiara ini saya sumbangan dari pak Yohan teman Facebook saya, ini katanya:
Ketika anda kalah jangan memaki, ketika anda menang jangan kemaki
Ulasan dari saya:
Kalau kita kalah, mungkin kalah dalam pimilihan caleg atau kalah dalam persaingan merebut hati seseorang, atau kalah balap mobil, atau mungkin juga kalah dalam pertarungan di search engine, atau kalah dalam banyak bentuk lainnya, maka memaki malah membuat kita tambah kalah, menguras energi, mungkin juga urutan berikutnya malah menutup pintu rejeki. Sebaiknya kalah dengan legowo. Kalau kalah karena dicurangi? Boleh memaki! haha.. Tapi pikir-pikir dulu 1000 kali, nanti karena mikir selama sebanyak itu kita tak akan jadi memaki karena sudah dingin.
Sebaliknya kalau kita menang, memang tak tehindarkan dan kita tak punya kuasa penuh untuk membuat orang lain tidak iri atau bahkan memaki. Tetapi kalau dalam perjuangan kita mencapai kemenangan tersebut telah ditempuh dengan cara yang baik, sportif, ditambah lagi walaupun menang kita tidak menjadi angkuh maka jelas derajad kemaki atau dicaci-maki akan secara signifikan menjadi minimal. Seorang pemenang yang curang memang akan dengan mudah kena makian alias kemaki. Betul begitu pak Yohan?
Terimakasih atas sumbangan artikelmu ya pak. Oh ya, Siapa itu pak Yohan? Coba baca sumbangan artikelnya yang lain, nanti dari artikel satu ini Anda akan menemukan siapa dia :
pikiran mengubah surga menjadi neraka bukan sebaliknya.
oneblitz.blogspot.com
Minggu, 14 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar